BAB I
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
Air merupakan sumber air bagi kehidupan, sering kita mendengar bahwa air menutupi ¾ bagian permukaan bumi. Tetapi tidak jarang pula kita mengalami kesulitan mendapatkan air bersih terutama pada saat musim kemarau disaat air mulai berubah warna dan berbau.
Indonesia telah memiliki undang undang yang mengatur sumber daya air sejak tahun 2004, yaitu Undang Undang Nomor 7 tahun 2004 tentang Sumber Daya Air serta PERMENKES Nomor 492 Tahun 2010 tentang persyaratan Kualitas Air Minum. Cara penjernihan air perlu diketahui banyak orang karena semakin banyak sumber air yang tercemar limbah rumah tangga maupun limbah industri. Pada zaman dahulu orang belum mengolah air limbah yang dihasilkan, karena kuantitas air limbah belum mempengaruhi kondisi lingkungan dan kualitasnya dapat membaik dengan sendirinya karena alam memiliki sistem pengolahan sendiri bernama “self purification”. Tetapi sekarang dimana pertumbuhan manusia sangat tinggi sedangkan sumber daya air baik kualitas maupun kuantitasnya semakin menurun khususnya air tanah yang mulai tercemar oleh limbah rumah tangga yang tidak dikendalikan dengan baik.
Dikota kecil maupun kota besar, untuk mengetahui apakah pengolahan air limbah dari sumbernya layak atau tidak, dapat dilihat dari berbagai kasus pada tiap pembangunan perumahan yang kurang atau tidak sama sekali memperhatikan standar yang ada sebagai pedoman pengembangan sistem pengolahan air limbah. Apabila air limbah dari sumber tersebut diketahui tidak memenuhi syarat maka akan terjadi pencemaran pada air tanah.. Selain penanganan air limbah rumah tangga yang memenuhi persyaratan kesehatan, diperlukan pula penyediaan air bersih terutama pada warga sehingga akan tercipta kondisi lingkungan yang sehat dan pada akhirnya akan berdampak pada kesehatan dan produktifitas kerja dari masyarakat itu sendiri. Untuk meminimalisir masalah air tersebut salah satu cara paling cepat dan simpel adalah dengan proses filtrasi.
Untuk kualitas air baku di wilayah Nias sendiri kualitasnya masih sangat kurang baik dari segi fisik, kimia, maupun biologi. Adapun faktor pengotor yang telah dilakukan pemeriksaan dengan kasat mata maupun sanitarian kit menunjukkan indikator kekeruhan, dan yang paling memegang peran kurang layaknya kualitas Kabupaten Nias ini. Kabupaten Nias melakukan sebuah inovasi dengan menggunakan metode filtrasi sederhana menggunakan media pasir pantai, batu zeolite dan arang bakau untuk meningkatkan kualitas air bersih di wilayah Kabupaten Nias. Media filter pasir pantai, batu zeolite dan arang bakau sendiri lebih efektif penggunaannya daripada media ijuk dan pasir biasa yang masih konvensional, keuntungannya selain lebih efektif adalah media pasir pantai dan arang bakau gampang dicari di pesisir pantai wilayah Nias , sehingga tinggal merakit wadah media filter saja. Alasan kami membuat proposal inovasi ini merupakan upaya kami untuk merubah atau menjernihkan air keruh dan kotor tersebut menjadi air yang bersih dan layak pakai untuk kebutuhan pelayanan di wilayah kerja Kabupaten Nias serta memberi contoh kepada masyarakat yang hampir 80% masyarakatnya memiliki air tanah yang kurang layak juga. Inovasi ini dikenal dengan istilah KERAN ABIS (KERAN AIR BERSIH KABUPATEN NIAS) KERAN ABIS memuat pokok bahasan cara pembuatan filter air sederhana dengan menggunakan media pasir aktif, batu zeolite, dan arang aktif sebagai cara menjernihkan air yang keruh dan berbau.\
Tabel 1.1 Profil Kualitas Air Minum Kabupaten Nias
Tabel 1.2 Capaian indikator PKAM
Dari data diatas dapat disimpulkan bahwa jumlah sarana air minum di kabupaten idanogawo masih belum mencukupi untuk kebutuhan masyarakat, dan untuk capaian indikator masih ada desa yang belum memeriksakan sarana air minum mereka. Maka dari itu dilakukan inisiasi untuk membuat inovasi Keran Abis Kabupaten Nias sebagai langkah agar air bersih dapat diakses oleh orang banyak.
TUJUAN
- TUJUAN UMUM
inovasi KERAN ABIS bertujuan untuk menyediakan air bersih yang layak untuk Masyarakat.
- TUJUAN KHUSUS
- Memudahkan masyarakat dalam penggunaan air yang layak
- mengetahui manfaat filter alat air bersih
- Masyarakat mampu menyediakan air yang bersih secara mandiri
SASARAN
Semua masyarakat yang sulit akses air bersih.
PERMASALAHAN DAN SOLUSI YANG DITAWARKAN
Rendahnya kualitas air di wilayah Nias menjadi bahan evaluasi yang memerlukan perhatian khusus, termasuk partipasi masyarakat dan kelompok sasaran. Adapun masalah yang ditemukan adalah :
- Faktor geografi yang menyebabkan sumber air tanah menjadi keruh dan berbau
- Belum banyak masyarakat yang mengerti mengenai wawasan proses filtrasi air bersih pada sarana air bersihnya masing-masing
KEUNIKAN KEGIATAN
Kegiatan KERAN ABIS adalah sebuah kegiatan yang memanfaatkan metode filtrasi sederhana yang belum banyak digunakan di Kabupaten Nias. Terdapat beberapa keunikan dari pelaksanaan kegiatan inovasi ini diantaranya:
- Biaya perawatan yang minim
- Efektifitas yang lebih tinggi dari pada penggunaan media sederhana lainnya
- Proses pencucian media yang mudah karena adanya fitur Backwash (pencucian tanpa keluarkan isi media filter)
BAB II
PEMBAHASAN
SKEMA PENYARINGAN
Filtrasi sederhana dapat digunakan untuk menyaring air keruh maupun kotor. Filtrasi sederhana sangat cocok untuk memenuhi kebutuhan air pada skala kecil. Hal ini disebabkan karena debit air yang tidak terlalu kencang. Proses penyaringan pada Filtrasi sederhana dilakukan secara fisika dan kimia. Partikel yang ada dalam sumber air keruh atau kotor akan tertahan oleh lapisan pasir yang ada pada media. Begitu juga secara kimia, air akan melewati batu zeolite yang menahan indikator kimia seperti ph dan pencemar lainnya.
Secara umum skema dari filtrasi sederhana dapat dilihat sebagai berikut :
Gambar 2.1 Skema Alur Filter Air (Bahan PVC)
Untuk perawatan alat filter sendiri, secara berkala semua media filter harus dibersihkan secara berkala agar alat filter sendiri awet dan dapat menyaring partikel pengotor dengan baik dan tidak menyebabkan mampet karena semua partikel pengotor menumpuk didalam tabung. Hal ini untuk menjaga kuantitas dan kualitas air bersih yang dihasilkan selalu terjaga. Untuk menghasilkan kualitas yang lebih baik dapat dilakukan dengan menggunakan tabung yang lebih besar yang dikeluarkan oleh pabrikan dan penyinaran ultraviolet untuk membunuh bakteri patogen yang ada.
TANDON/ SUMBER AIR |
(PIPA)
(EMBER)
PASIR PANTAI ZEOLIT ARANG BAKAU |
(Air Bersih)
Gambar 2.2 Skema Alur Filter Air (Bahan Ember)
BAB III
PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN
Adapun rancang bangun Inovasi KERAN ABIS dalam upaya meningkatkan pelayanan di wilayah kerja UPTD Puskesmas Bozihona adalah sebagai berikut:
Pemeriksaan Sampel Air Baku |
Inisiasi Inovasi |
Implementasi |
Analisis Data Sumber Air Bersih
|
Pengadaan Alat dan Bahan |
Perumusan Masalah |
Uji Coba |
Pemeriksaan Sampel Air Bersih
|
Evaluasi |
Analisis Data Air Bersih
|
Gambar 3.1 Rancang Bangun Inovasi KERAN ABIS
TAHAP PERENCANAAN
Perencanaan KERAN ABIS dilakukan dengan melakukan analisis data terhadap hasil pemeriksaan kualitas air baku. Adapun analisis data yang didapatkan adalah :
NO
|
PARAMETER |
SATUAN |
HASIL |
KADAR MAKS. |
KET |
PARAMETER FISIK
|
|||||
1. |
Suhu |
? |
29,3 |
Suhu Udara ± 3 |
MS |
2. |
Zat Padat Terlarut (TDS) |
Mg/l |
249 |
500 |
MS |
3. |
Rasa |
|
Tidak Berasa |
Tidak Berasa |
MS |
4. |
Bau |
|
Tidak Berbau |
Tidak Berbau |
MS |
5. |
Kekeruhan |
TCU |
632 |
15 |
TMS |
PARAMETER KIMIA
|
|||||
1. |
pH |
Mg/l |
7,79 |
6,5 – 8,5 |
MS |
2. |
NITRIT, (Sebagai NO2-N)
|
Mg/l |
0 |
3 |
MS |
3. |
NITRAT, (Sebagai NO2-N)
|
Mg/l |
0,651 |
50 |
MS |
4. |
CHROMIUM |
Mg/l |
0,02 |
50 |
MS |
5. |
Aluminium |
Mg/l |
0 |
0,2 |
MS |
6. |
Chlorine |
Mg/l |
0,02 |
5 |
MS |
7. |
Mangan |
Mg/l |
0 |
0,4 |
MS |
8 |
Kesadahan |
Mg/l |
0 |
500 |
MS |
9. |
Sulfat |
Mg/l |
0 |
250 |
MS |
10. |
Fe |
Mg/l |
0 |
0,3 |
MS |
11. |
Klorida |
Mg/l |
0 |
250 |
MS |
12. |
Amonia |
Mg/l |
0 |
1,5 |
MS |
13 |
Fluorida |
Mg/l |
0,02 |
1,5 |
MS |
14. |
Sianida |
Mg/l |
0 |
0,07 |
MS |
PARAMETER MIKROBIOLOGI
|
|||||
1. |
Colifrom |
CFU |
0 |
0 |
MS |
2. |
E-Coli |
CFU |
0 |
0 |
MS |
Gambar 3.2 Tahap mengambil sampel air baku
Setelah ditemukan bahwa sampel belum memenuhi standar baku mutu menurut PERMENKES, maka dilakukan perumusan masalah berupa “kualitas air bersih di wilayah Kabupaten Nias masih rendah dan belum memenuhi standar baku mutu”. Kemudian ditemukan beberapa masalah dan faktor penyebab yang menjadi landasan muculnya inovasi kegiatan KERAN ABIS. Persiapan pemeriksaan kualitas awal, pemilihan media filter, dan perakitan alat juga dilakukan sebagai penunjang kegiatan.
Gambar 3.3 Tahap mencari referensi dan perakitan alat filtrasi Air Baku
TAHAP PENGEMBANGAN
Pengembangan kegiatan KERAN ABIS dilaksanakan melalui validasi internal menggunakan metode pengamatan langsung dan menggunkan sanitarin kit, kemudian hasilnya dianalisa paremeter apa yang belum memenuhi syarat guna memilih media filter yang cocok nantinya, kemudian dirakit dalam bentuk tabung. Melalui kegiatan ini, sanitarian melakukan evaluasi serta pembenahan terhadap perencanaan kegiatan.
Ada beberapa jenis media filter yang dapat digunakan dalam berbagai keadaan air baku, diantaranya :
- Pasir Pantai
Penggunaan pasir dalam media filter air difokuskan untuk menyaring kandungan lumpur, tanah, hingga partikel kecil maupun sedimen yang terdapat pada air. Karena sifatnya inilah pasir silika sering menjadi media penyaring air di tahapan pre-filter, yakni sebuah proses di mana air mengalami penyesuaian. Mungkin Anda mengenal istilah lainnya dengan sebutan pre-treatment.
- Arang Bakau
Arang Bakau berfungsi menghilangkan bau tidak sedap yang dapat muncul dari air, menghilangkan toksin atau radikal bebas pada zat tertentu
- Pasir Manganese
Dengan sifatnya yang dapat bereaksi dengan zat besi, mangan, ataupun hidrogen sulfida, pasir manganese menjadi pilihan tepat untuk menghilangkan logam berbahaya yang terdapat di air.
- Ferrolite
ferrolite berfungsi untuk menghilangkan zat logam yang terdapat pada air. Apalagi untuk air yang memiliki zat besi banyak, sehingga berwarna kuning dan memiliki bau yang menyengat.
- Zeolite
Media Pasir Ziolite ini bermanfaat sebagai media yang dapat menurunkan kadar mangan atau kadar besi berlebih yang terdapat di dalam air, dan menetralkan Ph.
- Resin Kation
Resin Kation ini sendiri memiliki fungsi untuk menghilangkan kandungan Magnesium, kandungan Calcium, dan juga kandungan Kapur yang terdapat pada air gunung, air tanah maupun pada air PDAM.
PERAKITAN FILTRASI SEDERHANA
- Siapkan paralon berukuran 4” dengan tinggi 70 cm;
- Masukkan dop 4” sebagai penutup pipa paralon 4”, kemudian tandai menggunakan spidol lalu cabut kembali;
- Ambil sok drat luar 3/4, tempelkan pada bagian atas bagian dop yang telah ditandai tadi di dua sisi depan dan belakang secara garis lurus kemudian ditandai menggunakan spidol lalu lepaskan;
- Setelah sok drat luar 3/4 diberi tanda kemudian bolongi menggunakan bora tau kawat yang telah dipanaskan;
- Panaskan ujung pipa 4” menggunakan api atau heatgun lalu masukan drat CO 4”, cabut kembali ketika pipa 4” sudah pas dan mengeras;
- Ambil sok drat luar ¾ dan tandai di kedua sisi dibawah drat CO4” lalu dibolongi;
- Pasang dop penutup, sok drat luar dalam, dan drat CO dan di lem menggunakan lem dextone.
- Ulangi langkah pertama hingga ke-7untuk membuat 2 tabung lagi
- Setelah ketiga tabung selesai, tabung dapat digabungkan dengan menyambungkannya melalui pipa 3/4, Elbow, Tee, dan stop kran seperti pada gambar 2.1;
- Tabung filter dapat diisi menggunakan media filter.
Tahapan implementasi kegiatan KERAN ABIS Kabupaten Nias adalah sebagai berikut :
Tabel 3.2 Rencana Implementasi
KEGIATAN |
JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN |
|||||||||||
|
Bulan Pertama |
Bulan Kedua |
Bulan Ketiga |
|||||||||
1 |
2 |
3 |
4 |
1 |
2 |
3 |
4 |
1 |
2 |
3 |
4 |
|
Tahapan Perencanaan |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Tahapan Pengembangan |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Tahapan Implementasi |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Evaluasi dan Pelaporan |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Gambar 3.4 Tahap perencanaan Gambar 3.5 Pengambilan sampel
|
Gambar 3.7 Proses desain filtrasi air bersih |
Gambar 3.8 Perakitan dan pemasangan
filter
MAINTANANCE INOVASI
- Proses pencucian dapat dilakukan apabila filter media dirasa sudah kotor atau perlu dilakukannya perawatan berkala. Tekanan akan menjadi tinggi tinggi pada sistem filtrasi disebabkan oleh menumpuknya kotoran didalam filter media, sehingga aliran air yang melewati media tersebut menjadi terhambat.
- Apabila filter sudah dalam kondisi perlu dilakukan pencucian. Maka putar stop kran pada posisi backwash dan biarkan proses ini selama 5 menit tergantung pada tingkat kekotoran filter media tersebut. Pada posisi backwash, maka kotoran akan di alirkan terbalik, sehingga pengangkatan kotoran lebih mudah.
- Setelah dilakukan proses backwash, maka kemudian kita perlu lakukan pembilasan sebelum air hasil kita masukan kedalam sistem atau tangki penampungan. Putar Stop Kran pada posisi terbuka pada tiap tabungnya. Dan biarkan proses pembilasan terjadi beberapa menit sampai air yang keluar di pipa pembuangan menjadi jernih.
BAB IV
ANALISIS DAMPAK INOVASI
PERKEMBANGAN PELAKSANAAN INOVASI
Perkembangan Inovasi KERAN ABIS mendapatkan respon positif dari masyarakat, serta tenaga kesehatan. Selama ini masyarakat dan tenaga kesehatan kurang mengetahui substansi mendalam tentang filter air bersih dan metode sederhana untuk meningkatkan kualitas air di Kabupaten Nias dan rumah mereka masing-masing. Dengan adanya KERAN ABIS masyarakat dan tenaga kesehatan memiliki pengetahuan dan kemampuan dalam membuat filter air sederhana serta mampu menyediakan air yang bersih di lingkungannya.
PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA FILTRASI TERHADAP KUALITAS AIR
Untuk mencukupi kebutuhan air dalam kebutuhan sehari-hari, sebagian besar masyarakat di Kabupaten Nias menggunakan air sumur. Masyarakat di kebanyakan tidak tahu apakah air yang mereka gunakan tersebut layak digunakan untuk kebutuhan sehari-hari atau tidak. Situasi dan kondisi yang kurang mendukung biasanya menyebabkan manusia terpaksa menggunakan air yang tidak memenuhi syarat untuk kehidupannya. Untuk dapat memberikan gambaran tentang sifat-sifat air, maka kita harus mengetahui kandungan zat yang terdapat pada air. Berdasarkan standart baku mutu air bersih menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor : 416 /MENKES / PER / IX/ 1990 tentang syarat kualitas air bersih, zat yang penting diperiksa dalam air terutama secara kimiawi adalah Besi, Calcium, Magnesium, Arsen, Flourida, Clorida, Sulfat, Nitrat, Kesadahan. Selain itu air tidak boleh mengandung bahan berbahaya lainnya seperti logam berat dan bakteri yang membahayakan. Air keruh adalah air yang mengandung bahan padat dan mencemari lingkungan sehingga dapat menyababkan gangguan pada kesehatan. Air keruh juga merupakan air yang tercemar dan kotor, sehingga akan dapat menyababkan terjangkit penyakit menular dan gangguan kesehatan. Kekeruhan belum tentu dari sifat air yang membahayakan, tetapi masyarakat pada umumnya berpendapat bahwa air keruh adalah air yang tercemar dan kotor, sehingga timbul kekhawatiran akan terjangkit penyakit-penyakit menular dan gangguan kesehatan lainnya. Air yang sangat keruh akan mempercepat terjadinya penyumbatan pada celah-celah media penyaring, sehingga menghasilkan daya kerja penyaringan yang kurang memuaskan.
Pemakaian air yang derajat kekeruhannya melebihi ambang batas yang diperbolehkan akan dapat menyebabkan efek yang tidak baik terhadap kesehatan, terutama karena kekeruhan yang tinggi merupakan media yang cukup baik bagi perkembangan mikroorganisme serta dapat melindunginya dari pengaruh berbagai ancaman, sehingga efek dari desinfektan mengharapkan mikroorganisme berada di permukaan partikel-partikel penyebab kekeruhan, oleh sebab itu pada proses desinfeksi diperlukan pengadukan dan waktu kontak yang optimum. Zat besi (Fe) adalah merupakan suatu komponen dari berbagai enzim yang mempengaruhi seluruh reaksi kimia yang penting di dalam tubuh meskipun sukar diserap (10-15%). Besi juga merupakan komponen dari hemoglobin yaitu sekitar 75%, yang memungkinkan sel darah merah membawa oksigen dan mengantarkannya ke jaringan tubuh. Kelebihan zat besi (Fe) bisa menyebabkan keracunan dimana terjadi muntah, kerusakan usus, penuaan dini hingga kematian mendadak, mudah marah, radang sendi, cacat lahir, gusi berdarah, kanker, sirosis ginjal, diabetes, diare, pusing, mudah lelah, kulit kehitam – hitaman, sakit kepala, gagal hati, hepatitis, mudah emosi, hiperaktif, hipertensi, infeksi, insomnia, sakit liver, masalah mental, rasa logam di mulut, mudah gelisah dan iritasi, parkinson, rematik, sikoprenia, sariawan perut, sicklecell anemia, keras kepala, strabismus, gangguan penyerapan vitamin dan mineral, serta hemokromatis.
Filtrasi merupakan salah satu pengolahan air secara fisik. Filtrasi adalah proses pemisahan solid partikel dengan cara melewatkan cairan melalui media berpori atau bahan-bahan untuk menyisihkan atau menghilangkan sebanyak-banyaknya butiran-butiran halus zat padat tersuspensi dari cairan. Pasir pantai merupakan padatan dari butiran halus hingga kasar. Kegunaan pasir pantai untuk menghilangkan kandungan lumpur atau tanah zat organik, polutan mikro lainnya.dan sedimen pada air minum atau air tanah.
Zeolite merupakan jenis batuan alkali yang mempunyai pori-pori yang sangat luas dan banyak, terdiri dari Makro pori, Medium pori, Mikro pori. Dengan adanya pori -pori yang beragam. Zeolite juga dikatakan sebagai resin alami. Zeolite mempunyai kemampuan pengikatan terhadap unsur-unsur kimia seperti Logam-logam berat Fe 2+, Mn 2+, Al, Cr , dan lain-lain, Kimia Organik (KMnO4), Kimia An Organik (NH4, NO3, NO2). menyerap Kalsium (Ca) dan magnesium (Mg), Menghilangkan chlorine (Cl) dari air ledeng, Menghilangkan besi (Fe) dari sumber air tanah/air sumur, Menghilangkan kontaminan seperti logam berat dan ammonia (NH3), Menetralisir air asam (Ph).
Karbon aktif adalah sejenis adsorbsen (penyerap). Berwarna hitam berbentuk granula, bulat, palet atau bubuk. Karbon aktif dipakai dalam proses pemurnian udara, gas, larutan atau cairan, dalam proses recovery. Karbon aktif berfungsi untuk menghilangkan kandungan zat organik, bau, rasa yang kurang sedap, polutan mikro lainnya.
BAB V
TEKNIS PENGANGGARAN DAN EVALUASI KEGIATAN
ANGGARAN YANG DIBUTUHKAN
Dalam inovasi KERAN ABIS yang memerlukan anggaran dalam tahap proses kegiatannya, diantaranya :
No. |
Alat dan Bahan |
Jumlah |
Harga Satuan (RP) |
Total Harga (Rp) |
1. |
Pipa PVC 4” |
4 meter |
40.000 |
160.000 |
2. |
Drat CO 4” |
3 pcs |
30.000 |
90.000 |
3. |
Dop PVC 4” |
3 pcs |
8.000 |
24.000 |
4. |
Elbow ¾ |
12 pcs |
3.000 |
36.000 |
5. |
Tee ¾ |
5 pcs |
3.000 |
15.000 |
6. |
Pipa ¾ |
2 batang |
40.000 |
80.000 |
7. |
Lem pipa PVC |
2 pcs (100gr) |
15.000 |
30.000 |
8. |
Stop kran ¾ |
7 pcs |
17.000 |
119.000 |
9. |
Pasir silika |
3 kg |
8.000 |
24.000 |
10. |
Batu zeolite |
3 kg |
8.000 |
24.000 |
11. |
Arang aktif |
3 kg |
11.000 |
33.000 |
12. |
Kantong media filter |
12 pcs |
5.000 |
60.000 |
13. |
Spons |
1 meter |
40.000 |
40.000 |
14. |
Lem besi dextone |
4 buah |
13.000 |
52.000 |
|
Total |
Rp.787.000,- |
Tabel 5.1 Anggaran yang dibutuhkan
EVALUASI KEGIATAN
Kabupaten Nias telah Melaksanakan Kegiatan Inovasi KERAN ABIS Sehingga tersedia air bersih yang layak untuk pelayanan dalam wilayah Kabupaten Nias Misalnya Keperluan MCK dan Keperluan Lainnya pada masyarakat. Selain Itu, inovasi Keran Abis dapat menjadi Contoh atau penyaringan air bersih di dalam maupun di luar wilayah Kabupaten Nias.
Hasil evaluasi menunjukkan adanya perubahan terhadap pengetahuan dan kualitas air bersih. Parameter yang tidak memenuhi syarat yaitu kekeruhan telah diminimalisir menggunakan media filter sehingga dapat dikatakan pemilihan media filter pada tahap perencanaan dikatakan berhasil. Pasir pantai telah mengurangi komponen fisik yang menjadi penyebab kekeruhan yaitu lumpur, zeolit dan arang aktif mengurangi parameter seperti bau. Hasil dari alat ini sangat terasa manfaatnya dikarenakan sebelumnya menggunakan air yang keruh dan kurang layak. Filter air bersih ini telah diperkenalkan di desa yang ada pada wilayah Kabupaten Nias dan respon masyarakat yang cukup baik.
Setelah dilakukan inovasi KERAN ABIS maka dilakukan pemeriksaan ulang menggunakan Sanitarian Kit dengan hasil sebagaimana tercantum pada tabel dibawah ini:
NO
|
PARAMETER |
SATUAN |
HASIL |
KADAR MAKS. |
KET |
PARAMETER FISIK
|
|||||
1. |
Suhu |
? |
29,3 |
Suhu Udara ± 3 |
MS |
2. |
Zat Padat Terlarut (TDS) |
Mg/l |
0,50 |
500 |
MS |
3. |
Rasa |
|
Tidak Berasa |
Tidak Berasa |
MS |
4. |
Bau |
|
Tidak Berbau |
Tidak Berbau |
MS |
5. |
Kekeruhan |
TCU |
60 |
15 |
TMS |
PARAMETER KIMIA
|
|||||
1. |
pH |
Mg/l |
7,71 |
6,5 – 8,5 |
MS |
2. |
NITRIT, (Sebagai NO2-N)
|
Mg/l |
0 |
3 |
MS |
3. |
NITRAT, (Sebagai NO2-N)
|
Mg/l |
0,407 |
50 |
MS |
4. |
CHROMIUM |
Mg/l |
0,02 |
50 |
MS |
5. |
Aluminium |
Mg/l |
0 |
0,2 |
MS |
6. |
Chlorine |
Mg/l |
0,02 |
5 |
MS |
7. |
Mangan |
Mg/l |
0 |
0,4 |
MS |
8 |
Kesadahan |
Mg/l |
0 |
500 |
MS |
9. |
Sulfat |
Mg/l |
0 |
250 |
MS |
10. |
Fe |
Mg/l |
0 |
0,3 |
MS |
11. |
Klorida |
Mg/l |
0 |
250 |
MS |
12. |
Amonia |
Mg/l |
0 |
1,5 |
MS |
13 |
Fluorida |
Mg/l |
0,02 |
1,5 |
MS |
14. |
Sianida |
Mg/l |
0 |
0,07 |
MS |
PARAMETER MIKROBIOLOGI
|
|||||
1. |
Colifrom |
CFU |
0 |
0 |
MS |
2. |
E-Coli |
CFU |
0 |
0 |
MS |
Tabel 5.2 Parameter Akhir
BAB VI
PENUTUP
Sumber air adalah salah satu kebutuhan hidup yang sangat penting bagi masyarakat luas khususnya bagi masyarakat karena lebih banyak memerlukan air dalam kesehariannya, seperti untuk kebersihan, mandi, cuci dan kakus. Adanya permasalahan kualitas air bersih karena karakteristiknya yang berbau dan keruh tidak hanya di wilayah Kabupaten Nias, namun hampir keseluruhan kepulauan nias memiliki kualitas air yang kurang baik. Pelaksanaan inovasi KERAN ABIS (KERAN AIR BERSIH KABUPATEN NIAS) telah dilaksanakan di wilayah kerja Kabupaten Nias. Oleh karena itu diharapkan inovasi ini dapat dijadikan sebagai pedoman dan dilakukan secara berkelanjutan oleh semua pihak.
Demikian proposal KERAN ABIS ini disusun dan dibuat dengan sebenar benarnya. Oleh karena itu kami ucapkan banyak terimakasih dari semua pihak yang mendukung penuh kegiatan inovasi ini. Kami juga mengharapkan saran dan kritikan untuk menyempurnakan kegiatan inovasi ini agar dapat meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dan juga mutu pelayanan masyarakat yang lebih baik lagi menuju Kabupaten Nias Sehat dan Maju. Atas perhatiannya kami ucapkan Terimakasih. YA’AHOWU.
Kepala Dinas Kesehatan P2KB
Kabupaten Nias
RAHMANI O. ZANDROTO, SKM
NIP. 19751024 199903 2 003